Jumat, 02 November 2018

Ulasan Film Wildlife



What's going to happen to us?
I don't know. 

Film ini saya tonton pada saat menghadari acara Melbourne International Film Festival (MIFF) 2018. Film perdananya Paul Dano sebagai sutradara ini membuat saya terkagum dengan cara dia dan Zoe Kazan menginterpretasikan novel Richard Ford. Tak heran jika film ini menjadi salah satu primadona dengan penonton terbanyak pada acara MIFF. Film ini juga sudah menyabet penghargaan Truly Moving Picture Award pada acara Heartland Film.


Carey Mulligan sebagai Jeanette Brinson

Carey Mulligan memberikan penampilan yang apik dan manusiawi. Saya mulai terkagum dengan kemampuan bermain perannya Mulligan sejak dia menghidupkan karakter Jenny pada film An Education. Saya juga suka film Suffragette, Inside Llewyn Davis, dan Brothers yang mana Mulligan menjadi peran sentral pada film-film tersebut. Tapi saya bisa mengatakan bahwa performa Mulligan  sebagai Jeanette Brinson pada film Wildlife adalah hasil kerjanya yang terbaik. Salah satu keunggulan Mulligan adalah kemampuan dia mengolah gestur agar mendukung setiap adegan yang dia mainkan. Pada film ini, kalian akan melihat kehebatannya pada aspek tersebut. Mulligan memiliki kesempatan yang besar untuk masuk nominasi pemeran utama wanita terbaik dalam penghargaan Academy Awards. 



Jika kalian rindu dengan perfoma Jake Gyllenhaal pada film drama, Wildlife adalah pilihan yang tepat untuk ditonton. Gyllenhaal memerankan sosok Jerry Brinson, suami Jeanette yang berusaha untuk menghidupi keluarganya. Saya rasa Gyllenhaal sukses memperlihatkan kegelisahan yang dirasakan oleh Jerry. Saya puas dengan adu peran Mulligan dan Gyllenhaal karena mereka sudah dapat senyawanya. Sebelum film ini, mereka sudah pernah bertemu pada film Brothers. 

Ed Oxenbould sebagai Joe Brinson

Mulligan dan Gyllenhaal memang sangat cemerlang, namun  saya harus memberikan apresiasi saya kepada Ed Oxenbould. Dia adalah pemeran karakter Joe Brinson, anak dari Jerry dan Jeanette yang harus menyaksikan keharmonisan keluarganya terganggu. Saya rasa kesempatannya untuk bermain dengan dua aktor luar biasa telah mengajarkan dia banyak hal. Pada awal film saya berpikir bahwa Mulligan akan menjadi sentral film, namun saya salah. Ternyata film ini direkam dari sudut pandang Oxenbould sebagai seorang anak. Jadi bisa dibayangkan jika kalian menonton film tentang keruntuhan sebuah keluarga dari sudut pandang anaknya. Sedih, kan?

Saya berusaha untuk menjadi pengulas yang adil dan jujur, tapi saya bingung mencari sisi negatif dari film ini. Semuanya terasa proporsional.

Pada saat film selesai, saya merasa film ini adalah sebuah film yang adil dan manusiawi. Adil dari segi cerita dan juga eksekusi film. Saya tidak tahu harus menyalahkan siapa atas permasalahan yang muncul di antara Jerry dan Jeanette. Setiap keputusan yang diambil oleh para karakter terlihat masuk akal. Cerita Wildlife ini dieksekusi dengan sinematografi yang mantap. Sebagai film perdana, Paul Dano membuktikan kepada khalayak bahwa dia adalah sutradara yang handal. Percaya atau tidak, lima menit pertama menjadi momen paling hening yang pernah saya simak pada sebuah pemutaran film!

Saya beri bocoran; adegan terakhir film ini sangat menyentuh.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar