Minggu, 29 Juli 2018

Apa yang Sudah Saya Pelajari dalam Hidup Ini?


Perjalanan hidup saya sudah mencapai 23 tahun. Dalam rentang waktu tersebut, ada banyak hal yang terjadi dalam kehidupan saya. Jika disimpulkan dalam bentuk dua kata, tentu saja jatuh-bangun sangat representatif untuk menggambarkan kehidupan saya. Masuk salah satu universitas yang diinginkan, mengikuti ekstrakurikuler idaman, lulus tepat waktu, menjadi guru bantu di Australia, dan menjadi bagian dari Duta Bahasa merupakan beberapa contoh hal baik yang diberikan oleh Tuhan. Namun kehidupan tak bisa berputar di sekitar kebahagiaan saja. Terkadang Tuhan perlu memberikan kejadian yang bisa membuat kita belajar dari pengalaman.

Seperti narablog yang lain, saya juga berusaha untuk mengumpulkan 25 hal yang saya pelajari selama 23 tahun hidup di dunia. Pos yang sangat klise. Entah mengapa saya selalu suka membaca pos seperti ini. Saya juga menikmati proses menulis pos ini karena saya merasa sedang melakukan refleksi untuk mengembangkan diri ke arah yang lebih baik. Berikut ini hal-hal yang saya sudah pelajari.

  • Jadikan media sosial sebagai sumber motivasi, bukan bahan gunjingan.
  • Berteman di kehidupan nyata bukanlah alasan untuk membuat saya berteman di media sosial. Saya mengikuti akun yang menarik bagi saya dan menyukai konten yang saya kagumi. 
  • Sampo kering, YouTube, Netflix, dan Spotify merupakan inovasi yang sudah membantu saya dalam berbagai macam kondisi. Terima kasih, Tuhan!
  • Patah hati akan membuat saya lebih mengenal diri sendiri. Tapi saya tidak mau patah hati terus menerus juga sih.
  • Jangan pernah menjadi orang yang mengerjakan tugasnya beberapa jam sebelum batas waktu. Kelakuan tersebut bisa membuat saya kecapekan dan tidak bisa bangun pagi.
  • Utamakan kebahagiaan diri sendiri dan orang lain. Jika saya tidak bisa mengutamakan keduanya, pilih kebahagiaan diri sendiri. 
  • Saya harus mengonsumsi yoghurt setiap hari demi kelancaraan proses pencernaan!
  • Mulai menabung!
  • Karakter film itu fiktif. Jangan pernah jatuh cinta kepada karakter film. Duh!
  • Usahakan untuk tidak jatuh cinta kepada aktor dan aktris. Jodoh memang di tangan Tuhan, tapi saya mencoba untuk menekan harapan tersebut. Karena patah hati berkelanjutan tidaklah nikmat untuk dirasakan.
  • Jangan pernah menghakimi seseorang berdasarkan penampilannya.
  • Banyak orang di dunia ini yang menginginkan kisahnya untuk disimak. Jadilah penyimak yang baik.
  • Komunikasi di lingkungan pekerjaan itu penting sekali. Mulai mengobrol dengan pegawai lain!
  • Menangis itu normal. Apalagi menangis di toilet kantor.
  • Perhatikan kesehatan kulit. Itu bukan pekerjaan perempuan saja.
  • Mimpi-mimpimu berhak untuk direalisasikan. Jangan pernah menyerah untuk menggapai cita-cita.
  • Minum segelas teh earl grey sebelum tidur bisa membuat tidur saya jauh lebih nyenyak.
  • Jangan terlalu memikirkan hubungan percintaan. Ada banyak hal yang lebih penting daripada kepemilikan kekasih. Bagaimana dengan pendidikan dan pekerjaan? 
  • Jika saya menyaksikan sesuatu yang tidak manusiawi, berani untuk mengambil tindakan solutif!
  • Saya harus membedakan antara menyanyi dan berteriak. Jika tidak bisa membedakan, kemungkinan tetangga mengetuk pintu bisa lebih besar.
  • Adalah sesuatu yang normal ketika laki-laki mengekspresikan kekagumannya terhadap ketampanan laki-laki lain. 
  • Berikan senyuman kepada orang lain! Kemungkinan besar ada orang yang membutuhkan senyum tersebut.
  • Meminta bantuan orang lain bukanlah hal lemah. Itu sangat manusiawi.
  • Hargailah usaha yang sudah dilakukan. Pergi ke bioskop dan makan mi dadak di atas kasur bisa dijadikan bentuk penghargaan, kok.
  • Kata hati selalu benar.

Catatan:
Apa yang saya tuliskan adalah hasil dari pengalaman hidup saya. Bisa saja kalian memiliki pendapat yang berbeda. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar