Sebenarnya, saya berencana untuk mengunggah tulisan ini pada hari ulang tahun saya agar terasa lebih personal dan monumental. Namun, saya harus menahan rencana tersebut karena a) tulisan saya belum selesai, b) saya menghabiskan hari ulang tahun dengan baca novel dan nonton acara Netflix seharian, dan c) ada keadaan darurat (baca: kebakaran ladang) yang terjadi di sekitar Cobden. Jadi, saya mengurungkan rencana tersebut.
Hak Cipta: Connor Franta |
Selamat datang di blog baru saya!
Ya, saya membuat (lagi) blog baru. Jika dihitung secara teliti, mungkin saya sudah memiliki sepuluh blog yang jumlah tulisannya tidak pernah melebihi sepuluh. Blog pertama saya adalah blog yang dibuat untuk memenuhi tugas matapelajaran TIK kelas 10 SMA. Saya menggunakan Blogger juga. Saat itu, saya menggunakan blog tersebut untuk mengunggah beberapa artikel yang ditugaskan oleh guru saya. Blog itu menggunakan latar belakang berupa foto kontestan Idola Cilik (ayolah, jangan hakimi saya!), tipe huruf yang cukup membingungkan, dan masih menggunakan fitur kolam ikan pada salah satu sudut blog. Saya rasa, setiap orang memiliki alasan tersendiri mengenai tujuan pembuatan blog dan tujuan saya membuat blog tersebut hanya sebatas tugas.
Saya membuat blog terakhir dengan alasan yang lebih personal: ingin memberikan penekanan kepada semua orang bahwa saya tidak mau membohongi diri sendiri lagi. Tulisan pertama dalam blog tersebut menceritakan tentang pengalaman saya selama duduk di bangku pendidikan. Saya harus menghadapi perundungan selama sembilan tahun, mencoba untuk menjadi manusia normal seperti yang orang lain selalu inginkan, dan memenuhi setiap syarat untuk menjadi lelaki sejati. Pada tulisan tersebut, saya mencoba untuk mengatakan pada orang lain bahwa saya tidak mau disetir oleh stereotip yang beredar. Saya ingin menjadi diri sendiri.
Sebelum saya menghapus blog tersebut, saya melihat bahwa tulisan tersebut sudah dibaca sebanyak 101 kali. Saya ingin orang-orang yang membaca tulisan tersebut bisa menyadari bahwa mereka tidak bisa menepuk rata seluruh hal ke dalam satu golongan.
Lalu, mengapa saya membuat blog ini?
Saya ingin menjadikan blog ini sebagai media rekam jejak, kontemplasi, dan refleksi terhadap makna hidup yang saya jalani. Sebuah bukti bahwa saya sudah menjadi diri saya seautentik mungkin. Banyak yang mengetahui bahwa saya lebih memilih untuk mengekspresikan suatu ide melalui tulisan daripada lisan. Saya lebih senang untuk menyimak dan menulis daripada berbicara. Percaya atau tidak, saya masih merasa gugup untuk berbicara di depan banyak orang. Suatu permasalahan klasik, ya? Terkadang otak saya merasa lelah karena dipenuhi banyak hal yang ingin dicurahkan, namun saya tidak memiliki keberanian untuk mengeskpresikannya secara lisan. Oleh karena itu, saya membuat (lagi) sebuah blog sebagai media pencurahan ide dan opini.
Saya menyadari satu hal: dunia ini dipenuhi oleh ekspektasi.
Kamu harus berani ngomong.
Kamu harus hormat sama orang yang lebih tua.
Kamu harus jadi contoh yang baik buat orang lain.
Jangan mimpi ketinggian.
Jangan mau jadi guru.
Banyak sekali perintah yang diberikan hanya untuk memenuhi ekspektasi seseorang. Banyak orang yang memaksakan konsep 'orang baik' kepada saya. Hal yang perlu dipahami adalah saya juga berusaha untuk menjadi orang yang (menurut saya) baik. Nampaknya, definisi 'baik' adalah sesuatu yang sangat subjektif. Apa yang ibu saya maksud sebagai 'tindakan baik', belum tentu dianggap 'tindakan baik' oleh saya. Melalui blog ini, saya ingin menyampaikan bahwa tujuan hidup saya bukanlah untuk menyuapi ekspektasi orang. Saya ingin menjadi diri sendiri. Cukup sederhana, kan?
Saya mengalami momen jatuh dan bangun dalam kehidupan, sama seperti kalian. Banyak kejadian menyenangkan dan menyedihkan yang terjadi selama dua puluh dua tahun saya hidup di dunia. Masa melamar pekerjaan yang cukup membuat saya stres, membuka hati kepada orang yang saya suka, mencari jati diri, ditinggalkan oleh seseorang yang saya cintai, hingga kepergian saya ke Australia. Semua potret kejadian termuat di sudut-sudut otak saya. Blog ini akan menjadi sarana yang baik untuk mendokumentasikan potret-potret kejadian tersebut.
Jadi, selamat menyelami samudra kenangan saya. Jika nama kalian tercantum pada salah satu tulisan, itu berarti kalian sangat berpengaruh bagi saya.
Oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih.
Saya menyadari satu hal: dunia ini dipenuhi oleh ekspektasi.
Kamu harus berani ngomong.
Kamu harus hormat sama orang yang lebih tua.
Kamu harus jadi contoh yang baik buat orang lain.
Jangan mimpi ketinggian.
Jangan mau jadi guru.
Banyak sekali perintah yang diberikan hanya untuk memenuhi ekspektasi seseorang. Banyak orang yang memaksakan konsep 'orang baik' kepada saya. Hal yang perlu dipahami adalah saya juga berusaha untuk menjadi orang yang (menurut saya) baik. Nampaknya, definisi 'baik' adalah sesuatu yang sangat subjektif. Apa yang ibu saya maksud sebagai 'tindakan baik', belum tentu dianggap 'tindakan baik' oleh saya. Melalui blog ini, saya ingin menyampaikan bahwa tujuan hidup saya bukanlah untuk menyuapi ekspektasi orang. Saya ingin menjadi diri sendiri. Cukup sederhana, kan?
Saya mengalami momen jatuh dan bangun dalam kehidupan, sama seperti kalian. Banyak kejadian menyenangkan dan menyedihkan yang terjadi selama dua puluh dua tahun saya hidup di dunia. Masa melamar pekerjaan yang cukup membuat saya stres, membuka hati kepada orang yang saya suka, mencari jati diri, ditinggalkan oleh seseorang yang saya cintai, hingga kepergian saya ke Australia. Semua potret kejadian termuat di sudut-sudut otak saya. Blog ini akan menjadi sarana yang baik untuk mendokumentasikan potret-potret kejadian tersebut.
Jadi, selamat menyelami samudra kenangan saya. Jika nama kalian tercantum pada salah satu tulisan, itu berarti kalian sangat berpengaruh bagi saya.
Oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar